Monday, April 13, 2015

"See You Again"






"See You Again"



Dalam beberapa hari gue bisa pulang ke kota tempat tinggal gue, Banjarmasin. Sebelumnya gue tiggal sama bibi gue di Balikpapan. Jujur aja, padahal gue gak ada rencana tiggal di sana, tapi apa daya, karna perintah bos yang ada di rumah, gue nurut aja perintah mereka. Di sana hari hari gue lakuin dengan kegiatan yang sama setiap hari, lari pagi, lari siang, dan lari sore. Kadang kadang gue fitness juga, sama adek sepupu gue, namanya Fiqri pierari. Namanya kayak mobil terkenal gitu, saat gue tanya sama bibi gue, kenapa nama anaknya di beri nama mobil, dan jawabannya sangat mengejutkan. “itu karna bibi mau menjadi pembalap, dan tipe mobil bibi yang di suka itu mobil fierari”. Dan saat mendengar itu, gue pun bersyukur mama gue masih normal kalau memberi nama anaknya. Bayangin aja kalo ada tipe mobil yang bernama Byson, maka nama gue resmi menjadi Erdyan jaya byson ( Erdyan byson yang jaya). Dimana gue harus ngubur muka gue.

Selama di Balikpapan, gue cuman punya temen sebanyak dua orang, Esa dan Rahmat. Esa udah lulus SMA dan tahun lulusnya sama kayak gue, maka dari itu gue gak butuh waktu lama buat akrab dengan esa. Yang kedua adalah Rahmat, dia masih duduk di bangku SMA, kelas 3 IPS, masih menunggu Ujian nasional. Di bandingkan esa, rahmat orangnya agak lebih sopan dalam perkataan dan perbuatan, tapi jangan salah sangka dulu, bukan berarti esa itu nakal atau jahat, diantara kami bertiga, cuman esa yang gue rasa punya pengalaman yang sangat banyak. Kalo kami berfoto bertiga, maka akan terlihat perubahan warna dari hitam ke putih. Kenapa gue bilang gitu, itu karna diantara kita bertiga esa yang paling putih diantara kami dan rahmat yang paling gelap, dan oleh karna itu gue selamat, gak terlalu putih dan terlalu hitam. Gue gak suka kalo putih, gue kan cowok, cowok sejati itu mana ada sih yang kulitnya putih. Gue juga gak suka kalo hitam, entar kalo gue hilang di tengah hutan, susah nyarinya.

Kita lewatkan dulu tentang warna kulit dan teman gue di Balikpapan. Sekarang kita lanjutkan alasan gue ke Balikpapan, ini adalah perintah langsung dari orang tua, gue diperintahkan daftar brigadier polisi di Balikpapan aja, katanya sih karna di sana biayanya lebih murah. Di Balikpapan selain melatih fisik, gue juga di ajarin melatih mental. Banyak hal yang gue pelajarin disana, dan ada satu hal yang paling kamvret yang gue pelajari. Teknik menghilangkan suara kentut, kamvret kan?, teknik itu gue pelajari dari esa, dan esa mendapatkan teknik itu dari pamannya. Caranya adalah, di saat loe pengen ngelepas gas berbahaya itu, secara persamaan loe harus teriak, terserah aja kalimat apa yang mau di teriakkan, tapi karna gue ngikutin esa, kata yang gue pakai adalah “Pam”. Ingat usahakan teriakan loe ber volume nyaring dan panjang.

Ada alasan kenapa gue bilang gitu, itu karna gue pernah mem praktekkannya di rumah bibi gue yang dan saat itu semua orang sedang berkumpul. Di karenakan gak bisa menahan gas beracun itu, gue pasrah mau ngelepas itu gas, dan saat itu juga gue ingat teknik itu dan segera gue coba. Gue pun berteriak di ruang tamu tempat orang berkumpul, “Paaammmmm …”. Gue pikir berhasil, tapi teryata hal tidak semanis yang di pikirkan. Bau sih enggak, tapi. Di saat gue berteriak, ternyata suara pembuangan gasnya muncul belakangan. Bayangin aja gimana keadaanya, yang paling parahnya, suaranya panjang banget, “pprrreeeeetttttt”. Dan sesaat keadaan hening. Ternyata susah juga ya membuat singkronisasi yang tepat.




Oh iya, selain esa dan rahmat gue juga punya temen buat cerita cerita, ya walau pun lewat sms aja, itu pun cukup. Dia temen gue dari Banjarmasin, temen kampus gue. she name is Ainun. Mau tau orangnnya gimana ?, ainun itu temen semeja gue, dan gue rasa dia itu ngerti d`engan keadaan gue yang gak ada temen buat cerita. Ainun itu layaknya seorang anak kecil, dia periang, rame, bebas, agak nakal mungkin dan mudah akrab dengan orang. Tapi ada saat nya ainun juga berubah menjadi orang dewasa, di lihat dari keteguhannya, keras kepalanya, pemikirannya, dan masih banyak hal lagi. Kalo gue kategorikan, ainun itu masuk cewek yang unik. Karna dia memiliki dua sifat sekaligus, karna yang gue tau, cewek jaman sekarang itu di bagi menjadi dua, kekanak kanakan atau dewasa. Ainun juga gue kenal sebagai pembalap, gue gak pernah sih ngeliat dia ngebut, tpi gue percaya sama dia.

Setelah gue selesaikan urusan di Balikpapan, gue pun bisa pulang sebentar ke Banjarmasin. Gue kangen sama temen temen gue, kampus, jalan jalan yang sering gue jalanin, dan lain lain. Tapi seperti yang gue bilang, “gue bisa pulang sebentar ke Banjarmasin”. Itu berarti gue akan kembali lagi ke Balikpapan, karna urusan gue belum selesai. Gue senang, selama gue pulang ke Banjar, gue banyak melakukan banyak hal bersama teman gue, bisa ketemu teman banyak emang ngangenin. Dan setelah itu, gue harus pergi. See You.

No comments:

Post a Comment